Selasa, 09 Juni 2009

JAMUR TIRAM

Budidaya Jamur Tiram



Berdasarkan letak geografisnya, Negara Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki tanah luas dan dapat ditanami berbagai macam tanaman pertanian. Pada masa krisis global saat ini pengangguran semakin meningkat karena banyak terjadi PHK di perusahaan-perusahaan swasta. Bidang pertanian menjadi peluang yang baik dalam memecahkan masalah pengangguran tersebut karena akan terciptanya wirausahawan baru yang mandiri dalam bidang pertanian yang selanjutnya dapat menciptakan lapangan kerja baru sehingga dapat menurunkan angka pangangguran.
Budidaya Jamur Tiram adalah salah satu usaha pertanian yang saat ini sangat prospektif karena beberapa faktor berikut:
1. Budidaya jamur tiram sangat menguntungkan dengan harga dipasaran yang tinggi
2. Tidak memerlukan lahan pertanian yang luas
3. Belum banyaknya petani jamur tiram
4. Permintaan pasar Jamur tiram masih tinggi
5. Bahan-bahan yang diperlukan dapat diperoleh dengan mudah dan murah
6. Jamur tiram merupakan pangan alternative yang lezat, sehat dan bergizi tinggi.
Budidaya jamur tiram dapat dikelola sebagai usah sampingan ataupun ekonomis skala kecil, menengah, dan besar (industri). Seiring dengan popularitas dan memasyarakatnya jamur tiram sebagai bahan makanan lezat dan bergizi, maka permintaan konsumen dan pasar jamur tiram di berbagai daerah meningkat. Kebutuhan konsumsi jamur tiram meningkat sebanding dengan pertumbuhan jumlah penduduk dan pendapatan serta perubahan pola konsumsi makanan penduduk dunia. Rata-rata konsumsi jamur per kapita penduduk Eropa melebihi 1,5 kg/kapita/tahun, sedangkan penduduk Inggris 1,0 kg/kapita/tahun dan Amerika Serikat 0,5 kg/kapita/tahun.
Berdasarkan faktor-faktor itulah maka budidaya jamur tiram saat ini dapat menjadi usaha pertanian yang sangat prospektif.

Manfaat Jamur Tiram
Jamur tiram (Pleurotus cornucopiae atau P. Sapidus, P. abalonus atau P. cystidiosus, P. ostreatus, P. flabellatus, P. florida, P. sayor caju atau P. pulmonaris, dan Tricoloma spp) adalah jenis jamur kayu yang memiliki kandungan nutrisi lebih tinggi dibandingkan dengan jenis jamur kayu lainnya. Jamur tiram mengandung protein, lemak, fosfor, besi, thiamin, dan riboflavin lebih tinggi dibandingkan dengan jenis jamur lain. Jamur tiram mengandung 18 macam asam amino yang dibutuhkan oleh tubuh manusia dan tidak mengandung kolesterol. Macam asam amino yang terkandung dalam jamur tiram adalah isoleusin, lysine, methionin, cystein, phenylalanine, tyrosin, treonin, tryptophan, valin, arginin, histidin, alanin, asam aspartat, asam glutamate, glysin, prolin, dan serin.
Komposisi dan kandungan nutrisi setiap 100 gram jamur tiram adalah:
Kalori (energi) 367 kal, Protein 10,5 – 30,4 %, Karbohidrat 56,6 %, Lemak 1,7 – 2,2 %, Thiamin 0,20 mg, Riboflavin 4,7 – 4,9 mg, Niacin 77,2 mg, Ca (Kalsium) 314,0 mg, K (Kalium) 3.793,0 mg, P (Fosfor) 717,0 mg, Na (Natrium) 837 mg, Fe (Besi) 3,4 – 18,2 mg.
Selain itu Jamur tiram memiliki kandungan gizi yang lebih baik dibandingkan dengan bahan makanan lain seperti Jamur merang, Jamur kuping, Daging sapi, Bayam, Kentang, Kubis, Seledri, Buncis karena Jamur Tiram memiliki kandungan protein dan karbohidrat yang tinggi tetapi kandungan lemaknya rendah.

Jamur tiram memiliki sifat menetralkan racun dan zat-zat radio aktif dalam tanah. Khasiat jamur tiram untuk kesehatan adalah menghentikan pendarahan dan mempercepat pengeringan luka pada permukaan tubuh, mencegah penyakit diabetes mellitus, penyempitan pembuluh darah, hipertensi, menurunkan kolesterol darah, menambah vitalitas dan daya tahan tubuh, serta mencegah penyakit tumor atau kanker, kelenjar gondok, influenza, sekaligus meperlancar buang air besar.
Jamur mengubah selulosa menjadi polisakarida yang bebas kolestrerol sehingga orang yang mengkonsumsinya terhindar dari resiko terkena serangan stroke.Budidaya jamur tiram lebih mudah dibudidayakan karena tidak memerlukan lahan yang luas, masa produksi relative lebih cepat sehingga periode dan waktu panen lebih singkat dan dapat berkelanjutan.

Arsip BANKDATA